Posko Kemanusiaan, Dari Aceh Untuk Korban Gempa Lombok

Akibat gempa yang mengguncang Lombok, pada Minggu pagi, 29 Juli 2018, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban meninggal dunia ada 16 orang. Sementara, 355 jiwa mengalami luka-luka.

Kemungkinan jumlah tersebut masih akan terus bertambah, karena pencarian korban masih terus dilakukan. Mengingat jumlah bangunan banyak yang hampir rata dengan tanah.

Sementara itu, warga yang kini tak lagi mempunyai tempat tinggal menempati beberapa lokasi pengungsian.

Dampak kedahsyatan gempa Lombok 6, 4 SR juga membuat ratusan pendaki yang tengah berada di Gunung Rinjani terjebak. Bahkan, ada dua orang dinyatakan meninggal dunia, pendaki asal Makassar, Sulawesi Selatan.

Mengetahui kondisi demikian Sat Gas Pramuka Peduli Kwarcab Bireuen, Aceh turut serta membantu korban gempa lombok, Nusa Tenggara Barat.

Terpantau, dipusat kota Bireuen, selasa (31/7/2018), berdiri posko aksi kemanusiaan yang didirikan Sat Gas Pramuka Peduli Kwarcab Bireuen sebagai induk penggalangan dana yang bersumber dari rasa sosial masyarakat Bireuen, nantinya disalurkan untuk membantu saudara sebangsa yang tertimpa musibah di lombok.

“Aksi kemanusiaan seperti ini sering kita laksanakan guna merespon musibah yang terjadi dimanapun, kali ini untuk gempa Lombok, kita laksanakan mulai 31 Juli hingga 10 Agustus 2018, dengan membentuk posko penggalangan dana yang berasal dari sumbangan masyarakat Bireuen” Kata Ka.Sat Gas PP Bireuen, Kak Khairul Umam.

Sebelumnya kegiatan serupa sering dilakukan oleh Satgas Pramuka Peduli Kwarcab Bireuen dalam merespon musibah akibat bencana alam dan kemanusiaan, seperti saat menanggulangi banjir Tangse 2012, Gempa Gayo 2013, Banjir Aceh Barat 2013 & 2014, gempa Pijay – Bireuen 2016, banjir Aceh Singkil 2017, serta Tragedi kemanusiaan “broke life,Bitter hope” yang dialami etnis Rohingya dan masih mengungsi di Bireuen sejak april 2018 hingga kini.(ZF)